Klik Info Unik

Minggu, 15 Juni 2014

Otak dan Tidur

Otak dan Tidur



“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan memegang jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya pada demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”. (QS. Az Zumar: 42)
Kondisi tidur ternyata tidak sesederhana kita meletakkan kepala diatas bantal, lalu pulas dan mimpi. Tidur bisa menjadi momen termewah untuk diri yang begitu penat, momen terbaik bagi istirahatnya sebuah ego, momen ketika ditampakkan beragam rahasia kehidupan, serta momen sebuah pembelajaran akan pentingnya memasuki kegelapan sebelum kembali bergelut dengan fajar. Sesungguhnya hikmah apa yang terkandung di balik tidur?
               
 Hakikat tidur bisa dipandang dari sisi ilmiah maupun spiritual. Tidak ada hal yang bernilai kontradiktif untuk kedua pandangan tersebut. Dari sisi spiritual, tidur dapat menjadi media perjalanan spiritual. Banyak kisah-kisah terdahulu dalam Al Qur’an yang menggambarkan bagaimana tidur bisa menjadi media perjalanan spiritual. Bahkan, tidur juga dapat dijadikan sebagai cara proteksi dan melumpuhkan musuh. Al Qur’an juga memberikan informasi yang memberi contoh bagaimana tidur dapat digunakan untuk menghemat laju metabolisme tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit.
“Ingatlah ketika Allah menjadikan kamu mengantuk untuk memberi rasa ketenteraman darinya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk memperkuat hatimu serta memperteguh telapak kakimu”. (QS. Al Anfal: 11)
             
          Ayat tersebut turun kepada Rasulullah SAW. ketika beliau dan umat Islam tengah mempersiapkan diri menghadapi perang Badar yang terjadi pada 18 Ramadhan tahun kedua setelah Rasul  hijrah ke Madinah. Perang tersebut merupakan perang pertama yang dihadapi umat Islam melawan kaum kafir Quraisy. Dikisahkan dalam perang Badar tersebut, umat Islam harus menghadapi jumlah lawan yang tak sebanding. Hal ini membuat nyali sebagian pasukan muslim menjadi agak ciut. Melihat kondisi ini, Rasulullah SAW tiada henti berdo’a dan memohon kepada Allah SWT dengan mengangkat kedua tangannya hingga serban beliau terjatuh dari kedua pundak beliau.
          
           Abu Bakar kemudian meletakkan kembali serban tersebut ke pundak beliau dan berkata, “Cukuplah wahai Rasulullah. Engkau telah meminta dengan mendesak Tuhanmu. Sesungguhnya Dia akan memberikan apa yang telah dijanjikanNya kepadamu“. Allah SWT kemudian menjadikan Rasul mengantuk, tertidur, lalu bermimpi untuk memberikan informasi seputar kekuatan dan kondisi pasukan kaum musyrikin saat itu.
              
           Pesan dan petunjuk spiritual paling sering diberikan kepada orang-orang terpilih melalui mimpi. Karena tidur merupakan gerbang mimpi, proses penyampaian pesan tersebut tentulah harus didahului dengan  tahap tidur sebelum jatuh ke dalam tahapan mimpi, tidur juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk melumpuhkan musuh.
     
           Dalam kisah lain diceritakan, ketika kaum kafir Quraisy menjadi sangat tidak suka dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi, mereka pun melakukan kesepakatan untuk membunuh beliau pada malam hari saat beliau tertidur. Namun, Allah SWT mengetahui setiap detail rencana mereka dan berkehendak melumpuhkan rencana itu. Ketika tiba pada malam pelaksanaan rencana tersebut, beberapa kaum musyrikin pilihan, dengan sangat hati-hati melakukn penjagaan disekitar rumah Nabi. Allah berkenan membuat mereka tidak berdaya dengan menidurkan mereka sehingga nabi bersama dengan sahabatnya, Abu Bakar, dapat lolos dari rencana pembunuhan tersebut.
Cerita menarik lainnya adalah tujuh pemuda Ashabul Kahfi dan seekor anjing, yang atas kuasa Allah SWT, tertidur selama 309 tahun di sebuah gua. Kisah pemuda Ashabul Kahfi memberi pelajaran tentang kekukuhan akidah dan pertolongan Allah bagi orang-orang yang menolong agama Allah. Namun, cerita ini juga memberi hikmah lain. Cara tidur mereka yang boleh dianggap lumayan aneh itu juga menyiratkan satu makna yang berhubungan dengan tidur.
“Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur...” (QS. Al Kahfi [18]: 18).
             Kondisi tidur yang dialami oleh pemuda Ashabul Kahfi tersebut tidak sama dengan tidur yang sering kita alami sehari-hari. Allah sengaja membuat mereka tidur, tetapi dalam kondisi seolah-olah tidak tidur. Cara tidur Ashabul Kahfi memberi dua manfaat tidur dalam satu waktu, yaitu protektif dan preventif. Protektif, karena dengan cara tidur seperti itu akan menimbulkan rasa ketakutan dalam hati orang-orang yang melihat mereka. Preventif, karena dengan tidur maka sistem tubuh mereka akan menghemat penggunaan energi sekaligus menjamin pasokan energi untuk otak dan jantung mereka yang tetap menjaga agar sistem tubuh mereka tetap bekerja. Mahasuci Allah yang mengatur semua urusam makhluknya.
            
            Ada mekanisme apa dibalik tidur? Telaah ilmiah tentang tidur pun tidak kalah menariknya. Tidur merupakan suatu kondisi ketika terjadi penurunan laju kecepatan metabolisme tubuh hingga 20%, yang secara umum ditandai dengan otot tubuh menjadi lebih rileks, terjadi penurunan  tekanan darah, suhu tubh, dan pernapasan, aliran darah melambat serta pembuluh darah di kulit melebar.
    
            Tidur terdiri dari dua fase, fase NREM (non-eye rapid movement) dan REM (rapid eye movement). Fase NREM memiliki empat tahapan dan REM satu tahapan sehingga satu siklus tidur lengkap akan melewati lima tahap secara keseluruhan selama kurang lebih 90 menit. Dengan demikian, pada durasi tidur 8 jam, siklus tidur dapat berulang sebanyak 4 sampai 5 kali. Perbedaan yang nyata antara kedua fase ini terletak pada ada tidaknya pergerakan bola mata dan gambaran aktivitas gelombang otak. Tidur NREM disebut juga tidur tenang, tahap pertama disebut juga tidur ringan, umumnya diawali dengan perasaan mengantuk, berlangsung selama 39 detik hingga 19 menit pertama tidur kita. Hasil rekaman gelombang otak pada tahap ini menunjukkan gambaran yang masih lumayan bising. Tahap ke-2 disebut tidur sebenarnya; gelombang otak mulai melambat dan kita sudah tidak menyadari tentang kondisi sekeliling kita. Tahap ketiga adalah tidur lebih pulas, yaitu saat tubuh mulai sulit dibangunkan, sedangkan tahap keempat adalah tahap tidur terpulas. Pada tahap keempat gelombang otak menjadi lambat dan sangat teratur, terjadi pemulihan dan perbaikan fungsi tubuh. Tahap ketiga dan keempat mencakup 50% dari waktu keseluruhan tidur. Mendengkur terjadi pada fase NREM.
                Setelah melewati keempat fase tidur NREM, selanjutnya tubuh akan memasuki fase tidur REM atau fase tidur aktif. Pada fase ini, gerakan bola mata yang tadinya absen, sekarang bergerak lebih cepat dan gambaran aktivitas gelombang listrik menyerupai kondisi ketika tubuh berada dalam kondisi sadar. Orang tidak lagi mendengkur, nafas menjadi lebih teratur, temperatur tubuh meningkat, dan aliran darah ke otak juga meningkat. Hal tersebut menandai terjadinya peningkatan aktivitas otak. Mimpi terjadi pada fase ini, sekaligus cenderung untuk lebih mudah terbangun. Informasi dan kegiatan yang dilakukan saat tubuh dalam kondisi sadar akan dikonsolidasikan oleh sel-sel otak pada fase ini.
                Uraian mengenai hakikat tidur menjadi lebih menarik ketika disandingkan dengan perjalanan ruhaniyah yang terjadi pada saat kita tidur.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan memegang jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya pada demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum uang berfikir” (QS Az Zumar [39]: 42)
              Saat tubuh menjalani fase tidur tenang, otot-otot tubuh menjadi sangat lemas. Konsekuensinya adalah otot-otot yang menunjang fungsi pernapasan seperti otot dada akan menjadi lemas dan memberikan pengaruh terhadap kemampuan dada untuk mengembang dan mengempis saat bernapas. Di pihak lain, otot lidah juga menjadi lemas sehingga fungsinya untuk menahan agar lidah tidak jatuh ke belakang pada saat kita sedang tidur dalam posisi telentang menjadi berkurang. Risiko terjadi gagal napas akibat penyumbatan jalan napas karena jatuhnya lidah ke belakang ditambah penurunan kemampuan otot napas.
“Bismika allahumma ahya wa amut (dengan namaMu , ya Allah, aku hidup dan mati)”. Itulah salah satu hikmah diajarkan doa tersebut untuk dibaca sebelum tidur. Disamping itu, untuk proteksi, kita juga dianjurkan membaca surah Al Falaq dan An Naas sebelum tidur. Ada juga anjuran untuk membaca Ayat Kursi sebelum tidur yang tidak hanya memproteksi kita dari berbagai gangguan selama tidur, tetapi juga memproteksi sampai ke-40 rumah disekitar kita.
               Pada saat tidur aktif atau REM, kita akan mengalami mimpi dan makna religius tidur lebih sering dihubungkan dengan mimpi yang dialami. Mimpi juga bertindak sebagai indikator satu proses tidur yang menyehatkan. Al Qur’an juga berkisah mengenai mimpi Nabi Yusuf. Para ulama seperti Ibnu Sirrin, misalnya, juga menyusun buka Tafsir Al Ahlam alias tafsir mimpi. Namun di atas semua itu, hanya Allah SWT yang Maha tahu dan Maha berkehendak. Manusia hanya bisa menalar dan menafsir mimpi tanpa menjadikan hasilnya sebagai sesuatu yang pasti karena yang pasti hanya dari Allah, Tuhan semesta alam.
sumber : Buku Ashabul Kahfi Melek 3 Abad oleh Dr. H. Nadirsyah Hosen. Ph.D. dan dr. Nurussyariah Hammado, M.NeuroSci 

REAKTOR NUKLIR


BAB II
PEMBAHASAN

Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium, sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.

Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih memungkinkan.

2.1 KOMPONEN UTAMA REAKTOR NUKLIR

1. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.

2. Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.

3. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.

4. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.

5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.

6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.

2.2 JENIS-JENIS REAKTOR NUKLIR

1. Berdasarkan fungsinya

a. Reaktor penelitian / riset, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk tujuan penelitian, pengujian bahan, pendidikan / pelatihan dan bisa digunakan juga untuk memproduksi radioisotop.

b. Reaktor daya, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik / pembangkit tenaga listrik.
Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.

2. Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan

a. Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor = reaktor air tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih), GMBWR (Graphite Moderated Boiling Water Reactor = reaktor air didih moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor = reaktor air berat tekan).

b. Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2. Reaktor yang termasuk dalam jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor magnox) dan AGR (Advanced Gas-Cooled Reactor = reaktor maju berpendingin gas).

3. Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan

a. Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor dalam kelompok ini adalah : PWR, BWR, BMBWR.

b. Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang mempunyai kandungan Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah : PHWR dan Reaktor Candu (Canadium-Deuterium-Uranium).

c. Reaktor grafit : bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini adalah : MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).

2.3 PRINSIP KERJA REAKTOR NUKLIR

Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.

Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. Elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.

Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.


skema reaktor nuklir (sumber : http://personales.alc.upv.es)

Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.

Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.

2.4 PERISTIWA KEBOCORAN REAKTOR NUKLIR

Radiasi bocor dari keempat reaktor PLTN Fukushima. Pemerintah memperingatkan warga untuk tetap di rumah menghindari terpapar udara luar.Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, PM Naoto Kan mengatakan radiasi menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi. Ini setelah terjadi ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di reaktor keempat .Ini merupakan krisis nuklir terburuk yang dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da Nagasaki. Ini juga pertama kali muncul ancaman radiasi nuklir terbesar di dunia sejak peristiwa Chernobyl 1986.

Kebocoran reaktor nuklir yang berikutnya terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja. Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga mengakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.

Begitu pula di Sellafield, Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi. Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.

Kebocoran radioaktif juga terjadi dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.Kecelaaan ini terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak.

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.

Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang. Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.

Pada 32 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) dilanda kecelakaan reaktor nuklir terbesar dalam sejarah negara itu. Salah satu reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island mengelami kerusakan sehingga mengalami kebocoran radioaktif.

Menurut stasiun televisi History Channel, peristiwa itu berlangsung pada dini hari ketika katup tekanan di reaktor Unit-2 gagal berfungsi. Ini mengakibatkan radiasi pada fasilitas pendingin dan air yang sudah tercemar itu mengalir ke gedung-gedung di sebelahnya. Komponen inti pada reaktor nuklir terancam meleleh sehingga mengakibatkan radiasi skala besar. PLTN itu dibangun pada 1974 di pinggir sungai Susquehanna, negara bagian Pennsylvania, dan baru beroperasi pada 1978. Namun, setahun kemudian, PLTN mengalami kebocoran. Tidak mau berisiko timbulnya korban jiwa, Gubernur Pennsylvania saat itu, Dick Thornburgh, langsung memerintahkan evakuasi. Dalam beberapa hari berikut, lebih dari seratus ribu orang yang berada di sekitar PLTN Three Mile Island mengungsi ke tempat yang jauh. Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, sampai turun tangan mengatasi bocornya radioaktif di PLTN Three Mile Island. Beruntung, reaktor yang rusak itu tidak meledak dan komponen inti tidak sampai meleleh. Situasi pun terkendali dan radiasi tidak sampai menyebar luas.

Namun, sejak saat itu, kepercayaan publik AS atas keamanan PLTN merosot drastis. Reaktor yang rusak itu tidak digunakan lagi.

2.5 DAMPAK KEBOCORAN REAKTOR NUKLIR BAGI MANUSIA

Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfer dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.

Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.

Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan di balik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.

Diantaranya dampak dari kebocoran reaktor nuklir adalah :
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahu(seperti yang sudah terjadi di Ukraina).
Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduksi.

Dampak kebocoran reaktor nuklir secara spesifik terhadap manusia :
RAMBUT – Rambut akan menghilang dengan cepat, bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
OTAK – sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
KELENJAR GONDOK – Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
SISTIM PEREDARAN DARAH – Ketika terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu.
JANTUNG – Bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems mengakibatkan kerusakan langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
SALURAN PENCERNAAN – Radiasi dengan kekuatan 200 rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
SALURAN REPRODUKSI – Saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.

2.6 DAMPAK KEBOCORAN REAKTOR NUKLIR TERHADAP LINGKUNGAN

Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya terhadap lingkungan diantaranya akan terjadi hujan asam dimana melalui ini akan menyebarkan radiasinya, disamping itu tumbuhan dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius terkena pencemarannya.

Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi beberapa pencegahan yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.

Astronomi Dalam Al-Qur'an



Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.  

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33). 

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38).

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7). 
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya. Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan. Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.

Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu karena Al Qur'an adalah firman Allah.

‘’ Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun’’.(Al Qur'an, 39:5) 

 Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat. Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada  keyakinan ini.

Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya

mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena

Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayat-Nya ketika menjelaskan jagat raya. Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32).

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup. Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup.

Sebagian besar sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi. Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu ruang angkasa yang dingin membeku, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol. Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Karena keberadaan medan magnet terciptalah sabuk Van Allen, suatu lapisan yang juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, terus-menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, yang sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Medan magnet tadi membentuk lapisan pelindung berupa radiasi

 Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari

luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit

 "Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11).  

Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan". Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut. Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan. Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dari sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa. Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.

Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel

radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi. Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an.

Satu fakta lagi tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Qur'an, 2:29) " Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati’’.

Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan Bumi dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan terlebih dahulu,  baru kemudian Allah menyelesaikan langit dan itu dibuktikan di ayat selanjutnya

 " Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui’’ (Al Qur'an, 41:11-12).

Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak  ayat dalam Al Qur’an,

digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut: Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut troposfer. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut stratosfer. Lapisan Ozonsfer adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut mesosfer. termosfer berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut ionosfer. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan eksosfer. Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat Al Qur’an diatas : 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Ozonosfer 4. Mesosfer 5. Termosfer 6. Ionosfer 7. Eksosfer



Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam Al Qur’an Surat 41 : 12   

"Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya, dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya. Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir. Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu. Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah lebih dulu dinyatakan dalam Al Qur’an.



sumber:
Susanti, Febri. Asal Usul Alam Semesta. 2014
http://www.merdeka.com/piala-dunia/tekmatis-sejarah-astronomi-dalam-islam-2.html